Share

Bab 28

•••

Seblak jeletot level setan kurang cocok dengan lidah Arjuna. Namun dengan lahap Raina menyantapnya tanpa takut usus buntunya akan bergetar karena kelelahan. Saka dan Echan bahkan berkali kali meminta tambahan air es untuk mendinginkan mulut yang terbakar sedangkan Arjuna memilih untuk menyingkirkan mangkuk didepannya demi keamanan. 

"Habis keluar dari rumah sakit bikin Raina tambah gila kayaknya." Arjuna menyindir. Sedangkan yang disindir malah tertawa seolah itu bukan hal besar.

"Bukan gila lagi, Jun. Lo aja nggak tau gimana dia yang nodong gue buat nganterin dia ke Bandung beli Cireng." Echan berkata sambil meneguk air esnya. Dia juga memilih menyingkirkan manskuk seblak dari hadapan. 

"Jakarta cireng banyak kali, Rai." Saka berkomentar. Dia masih kuat bercengkrama dengan kuah mematikan itu. 

"Yang khas Bandung, dong. Gue pengen kulineran ke banyak tempat." 

"Liburan semester ini Raina ngajak ke

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status