Share

Bab 160 a season 2

"Ken, sejak kapan kamu mulai berani membantah perintah Ibu!?" tanya Ibu dengan nafas naik turun, seolah masih menahan emosi.

Aneh, kenapa jadi Ibu yang terlihat marah? Harusnya, aku yang marah disini. Aku yang akan menjalani sebuah hidup rumah tangga, aku yang berhak menentukan siapa wanita yang aku pilih, bukan Ibu.

Memang, selama ini, aku selalu menuruti semua perintah dan kemauan Ibu. Tapi bukan berarti Ibu bisa mengaturku sesuka hati. Aku sudah bosan, lelah, dan juga muak menjadi sapi perah untuk Ibu. Apalagi saat aku hidup makmur saat menikah dengan Naya dulu. Semua kebutuhan Ibu, aku penuhi. Dari mulai hal kecil sampai hal besar sekalipun.

Bahkan, Ibu meminta aku menikah dengan Anggun untuk memiliki keturunan. Aku tetap mematuhi perintah Ibu. Tapi sekarang, aku sudah benar-benar muak. Aku juga berhak untuk mencari kebahagiaan ku sendiri bukan?

"Bu, yang menjalani pernikahan itu kan aku, bukan Ibu. Aku berhak menentukan siapa pendamping hidup yang tepat untuk aku!"

"Kamu jangan e
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status