Share

Bab 20 a

"Nay, itu kan perempuan yang pergi sama Kenzie ke klinik dokter anak, yang gue lihat waktu itu!" ujar Siska dengan ekspresi wajah terkejut.

"Bener kan dugaan gue, mereka itu ada apa-apanya, Nay!" ujar Siska dengan intonasi suara lebih meninggi.

"Iya, Sis. Perempuan itu Anggun," kataku pelan.

"Jadi itu yang namanya Anggun, yang katanya bikin acara syukuran di rumah mertua Lo? Bener-bener ya si Kenzie!" ujar Siska geram.

"Iya, Sis," kataku lesu.

"Yang sabar ya, Nay ..." ujar Siska sambil mengusap bahuku pelan. Siska memandangku dengan tatapan iba.

Rasanya, aku tak bisa lagi untuk mengucapkan kata-kata. Rasa sakit yang Mas Kenzie torehkan dihatiku rasanya begitu dalam hingga menembus ke dalam jantungku. Aku berharap ini hanyalah sebuah mimpi buruk. Tapi sayangnya, aku sudah terbangun dari mimpi indahku.

Bahuku berguncang hebat karena tak bisa lagi menahan diri untuk tidak menangis.

Air mata semakin deras mengalir, hingga membuat nafasku tersengal karena menangis sesenggukan. Aku tak meny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status