Share

Bab 23 b

Setelah melaksanakan sholat, aku menengadahkan tangan meminta ampunan pada Tuhan atas segala dosa yang pernah aku lakukan selama ini. Aku menangis terisak, mengingat segala dosa dan kesalahanku di masa lalu. Andai saja aku bisa mengulang waktu, mungkin aku akan memperbaiki semua kesalahanku.

"Kamu baru pulang, Mas?" tanyaku pada Mas Kenzie yang baru masuk ke dalam rumah. Seperti biasa, Mas Kenzie pulang dengan wajah seolah-olah sedang kelelahan. Aku sendiri berpura-pura bersikap manis seperti biasanya.

Jam di dinding sudah menunjukkan pukul 22.00 malam. Begitu lamanya Mas Kenzie menghabiskan waktu bersama gundiknya itu, hingga pulang selarut ini. Dan begitu bodohnya aku, yang selama ini baru menyadarinya.

"Iya, nih, Sayang, tadi ngantrinya lumayan lama. Kamu belum tidur, Sayang?" tanya Mas Kenzie balik.

"Belum, Mas. Aku belum bisa tidur," jawabku.

"Oh ya, gimana tadi di toko, ramai gak, Sayang?" Mas Kenzie kini sudah duduk di sampingku.

"Maaf, Mas. Hari ini, aku gak bisa buka toko. So
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status