Share

Bab 80 a

Aku melerai pelukan dari tubuh kecil Zahra, lalu mencium kening Zahra lembut. Dengan posisiku yang masih duduk di kursi depan penghulu, tubuhku kini sudah sejajar dengan tubuh kecil Zahra.

"Zahra ... mulai hari ini, panggil Tante dengan sebutan Mama ya, Sayang? Insya Allah, Tante akan jadi Mama yang baik dan sayang sama Zahra," kataku dengan suara parau.

Air mata yang sedari tadi aku tahan, akhirnya tumpah sudah.

"Iya, Mama ..." kata Zahra tersenyum manis. Hatiku langsung terasa hangat, saat Zahra menyebutku dengan panggilan, Mama.

"Tapi ... kenapa Mama menangis? Mama gak suka ya, punya anak seperti Zahra?"

Aku menggeleng cepat. "Enggak, Sayang. Mama suka sekali punya anak seperti Zahra. Mama menangis bukan karena sedih, tapi, karena Mama sangat bahagia punya anak seperti Zahra," kataku, masih dengan suara parau.

"Zahra juga bahagia. Mulai sekarang, Zahra udah punya Mama seperti teman-teman Zahra di sekolah. Kalau sekolah nanti, Mama anterin Zahra ya?" kata Zahra dengan suara memelas.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status