Share

Part 15: Ceramah atau Mengejek?

Part 15: Ceramah atau Mengejek?

"Lepaskan!" murka Habib. Walau bagaimana pun. Ia tidak tega melihat ayah kandungnya disiksa begitu saja di depan mata kepalanya sendiri.

"Bilang sama pria sampah ini lekas ditandatanganinya surat warisan itu!" jawabnya memekakkan telinga. Habib mencoba melepas tangan ibu tirinya dari leher ayahnya. Kamu kira dia lepas begitu saja!" imbuhnya menyeringai.

Rasti mengambil kuda-kuda kalau Habib berbuat tidak senonoh kepada ibunya. "Bunuh saja aku sekarang juga!" desak Hermawan. Rossa tertawa bahagia. Dia menunduk lalu mendekatkan wajahnya ke arah muka suaminya. Kini jaraknya sudah sejengkal. Habib melihat reaksi ibu tirinya dengan seksama dan mempersiapkan kuda-kuda juga. "Aku bukan seekor keledai yang sangat bodoh. Sebelum kertas itu kamu tandatangani, aku tidak akan membiarkanmu mati konyol begitu saja."

"Kalau kamu memang haus akan harta warisan. Kenapa tidak menyuruh kakek nenek moyangmu kaya raya?! Kenapa harta suami ke duamu yang kamu incar?!" ucapan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status