Share

Loker

Rara tertawa meremehkan, “Sok tahu lo,” tanggap Rara.

“Saya perlu menjelaskan semuanya tentang mereka sekarang ya,” kata Naren menatap kedua pelayan yang berdiri di belakang Rara. Lelaki itu mengkode kedua pelayan itu untuk memberi jarak untuk keduanya.

“Kita permisi dulu ya, Non,” izin Bibi Ica. Bibi Ica dan Bibi Nia berlalu dari samping Rara.

Rara menatap kelima pria itu. “Kalian boleh istirahat dulu,” kata Rara menyinggungkan senyumnya.

Terdengar helaan napas lega dari kelima pengawal itu. Naren menatap datar kelima pengawalnya, “Tidak. Berdiri di depan pohon rindang itu,” perintah Naren.

“Naren!” sentak Rara kesal.

Naren menoleh pada Rara sebentar, kemudian matanya kembali fokus menatap bawahannya. “Kalian ngapain disini?” tanya Naren dingin.

Kelima pengawal itu berlari kecil ke bawah pohon rindang. Kemudian berdiri di depannya, menatap pohon rindang itu.

“Jadi, kita mulai darimana?” tanya Naren. Ia menatap ekspresi Rara yang kesal.

Rara menghela napas panjang, “Lo gak kas
Anavya

Terima kasih sudah membaca~ Mohon dukungannya ~

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status