Share

Makan Malam

"Loh Ibu Sri," ucap Ayah Haris terkejut melihat wanita setengah abad itu.

"Pak, saya minta maaf karena Ibu ini langsung menerobos. Padahal saya sudah meminta beliau untuk membuat janji terlebih dahulu," sesal Yuni membungkuk sopan.

"Tidak apa, Yuni. Kamu bisa kembali ke mejamu," perintah Ayah Haris.

Jevan menatap Bu Sri yang terlihat angkuh dan sombong. Lelaki tampan itu paling membenci sifat seperti itu.

"Bu Sri, silakan duduk dulu," ucap Ayah Haris ramah.

"Dari tadi seharusnya, saya sudah lelah berdiri," tanggap Bu Sri judes.

Jevan melirik Bu Sri sekilas, "Yah, aku mau pulang dulu ya," pamit Jevan ingin segera keluar dari ruangan sang ayah yang terasa sesak.

"Kenapa, Nak?" tanya Ayah Haris yang tak peka.

"Kamu mau menghindari saya Jevan?" tanya Bu Sri.

"Saya gak menghindari Tante," balas Jevan.

"Kalau begitu duduk. Saya mau membahas sesuatu, rasanya percuma kalau orang yang akan dibahas pergi seenaknya begitu. Seolah tak punya sopan santun," papar Bu Sri.

Jevan menatap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status