Share

20. Pertemuan mengharukan

Part 20

Sesampainya di rumah, aku mengambil air putih lalu kuminum dengan sekali tegukan. Kesal juga mendengar ocehan para tetangga.

Apa yang harus aku masak siang ini? Aku cuma membeli kentang satu bungkus saja? Apa aku masak perkedel kentang saja? Arin pasti ngambek lagi dan gak mau makan di runah. Harusnya tadi aku memilih sayur yang lain biar kentang itu ada temannya. Tapi aku sudah tidak tahan mendengar sindiran mereka. Meskipun mereka memang benar. Aku menghela nafas panjang.

Aku membuka tudung saji, dan waow... Ada makanan. Seperti sulap, padahal tadi tak ada makanan apapun di atas meja. Mataku berbinar melihat hidangan yang cukup istimewa. Nasi, ayam goreng, terong balado, peyek udang sudah tersedia disana, membuat air liurku menetes tanpa sadar. Apa ini mimpi? Siapa yang mengirim ini semua? Samar-samar aku dengar suara seseorang sedang mengobrol dari arah belakang. Siapa ya? Suaranya mirip Dewi. Tapi tak mungkin mereka kesini, ah mungkin ini hanya halusinasiku aja.

Tapi un
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status