Share

Haruskah Kian dimata-matai?

Aku berurai air mata saat di toilet karena Kian mengatakan satu hal yang tidak sepantasnya seorang kekasih ucapkan. Sekalipun kami sedang berada di jam kerja.

Mau bagaimana lagi, Kian tidak akan menjawab pesanku dengan cepat jika aku tidak menemuinya di ruangan secara mendadak. Kedatanganku adalah kejutan untuknya dan jawabannya mengejutkan perasaanku.

"Silahkan keluar kalau lo cuma mau bahas masalah kenapa gue nggak kirim pesan ke lo."

Aku tergelak dengan hati tertusuk karena Kian mengusirku dari ruangannya. Padahal solusi atas masalah kami belum ditemukan.

"Gue sibuk dan banyak pikiran. Kalau lo cuma datang buat nuntut jawaban romantis dari gue, maka jawabannya gue nggak bisa. Gue nggak ada waktu mikirin lo saat ini Sha."

Aku berlalu pergi dengan hati tertusuk perih sedang Kian tidak menghalangi kepergianku sama sekali.

Dramatis.

"Perlu tisyu?" Anjar mengangsurkan kotak tisyunya padaku.

"Thanks." Aku kembali ke kubikel dengan mata sedikit berair.

"Lo mendadak sedih kenapa? Ad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Nur Ary Ambarwati
makasih Thor, sll ditungguin kelanjutannya
goodnovel comment avatar
Dwi Ani
drey cari info kian lewat temanu
goodnovel comment avatar
Sri Andriani Kuswa
mata"in aja drey
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status