Share

Chapter 10

Kuhempaskan kepala pada sandaran jok. Apa-apaan ini?

Jangan ... Jangan mogok. Ya Allah tolonglah jangan mogok sekarang apa lagi malam begini.

Aku gelapan. Terserang panik mendadak. Mencari ponsel dalam benak berpikir cepat siapa yang bisa membantuku dalam keadaan darurat.

Ryu ...?

Dialah orang pertama yang harus kuhubungi ketika aku terjebak dalam keadaan yang sangat tidak menguntungkan seperti ini. Tapi itu dulu ...

Kupejamkan mata dengan sedih.

Jangan ingatkan aku padanya. Dia dan aku tidak lagi saling mengenal.

Jemariku sibuk mencari memilih nama di daftar kontak sampai tak menyadari seseorang mendekat dan mengetuk kaca mobil. Aku terperanjat. Jantungku berdegup kencang. Rupanya aku terlalu cemas. Suara sepelan itu pun nyaris membuat jantungku melorot ke mata kaki.

Aku menoleh dengan gerakan cepat membuka pintu mobil tetapi kemudian lebih terkejut lagi ketika kudapati yang berdiri di depanku adalah laki-laki itu.

“Anda ...?!”

Dia menyungingkan senyum di bibirnya membuat lubang di
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status