Share

Chapter 17

“Ada ustadzah Naz yang menemani mereka di rumah.”Randy menjawab dengan tenang. Tatapannya sebentar singgah ke wajahku.

Ada perasaan gugup. Entah kenapa. Anak-anak? Anak siapa? Apa yang di maksud anak-anaknya akhtar. Jika dilihat dari raut mukanya yang masih belia tidak mungkin anak adiknya, Randy. Atau anak-anak asuh, anak-anak tetangga misalnya. Tidak. Tidak mungkin.

Lalu kenapa seorang ustadzah yang menemani mereka di rumah. Kemana ibu mereka. Atau tepatnya istri Akhtar?

Akhtar. Sebenarnya aku belum mengenal dia sama sekali. Siapa dia?

“Mai, sudah sangat larut. Kamu harus pulang.”

Dia memutari ranjang mendekatiku. Aku ikut berdiri. Sementara dia berbicara pada Randy aku berdiri dekat pintu. Kemudian menggiringku keluar setelah aku berpamitan pada adiknya.

***

Dia lebih banyak diam selama perjalanan dan aku tidak bermaksud memecah keheningan yang membuat kaku di leherku. Kubiarkan saja seperti itu. Padahal seharusnya dia membiarkan aku pulang seorang diri. Tapi sepertinya tidak memu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status