Share

Chapter 32

Ikut berbaur dengan mereka melempar bola-bola. Tertawa. Mengabaikan dress panjang yang kukenakan yang lumayan membatasi ruang gerak. Tapi aku peduli. Aku tidak ingin terlihat murung di tempat sesemarak ini. Aku ingin merasa senang seperti juga mereka, para tamu undangan.

Seperti kedua pasangan pengantin yang kini tertawa lebar. Saling mengenggam mesra, saling bertukar senyum diiringan musik yang mengalun romantis. Seakan melengkapi dan menguatkan janji suci yang telah mereka ikrarkan. Dan aku nyaris meneteskan air mata setelah dua lagu itu berakhir.

Jangan pernah menyerah

Meski cinta tak mudah

Apapun yang akan terjadi

Bersama kita berjanji

Menuju satu cinta yang abadi

(Armand Maulana “Hanya engkau yang bisa”)

I'm never gonna look back

Woah, never gonna give it up

No, just don't wake me now

This is gonna be the best day of my life

(American Author “ Best Day of My Life”)

Aku melarikan diri sebelum sesi pernikahan Nisa berakhir. Usahaku untuk menghindarinya kalah keras dengan usahanya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status