Share

Bab 75

"Kamu siap-siap duluan sana. Cewek itu kalo dandan, kan lama. Aku belakangan aja," tutur Dewa dari tempatnya berada.

"Iya," jawabku mengambang. Pikiranku masih tertuju pada SMS dari Winda. Tak kusangka ada wanita sepertinya. Setelah Nindi, sekarang dihadapkan dengannya lagi.

Perlahan aku melangkah gontai melewati Dewa. Dalam hatiku masih bergejolak. Memang suamiku bisa menolak, tapi jika digoda terus menerus aku tak menjamin dia tidak akan goyah. Baru beberapa langkah hendak menuju kamar mandi, suara Dewa menghentikanku.

Sejenak aku menoleh. "Kenapa?"

"Sini dulu," jawabnya sambil menepuk-nepuk tempat tidur pertanda meminta diriku duduk di sampingnya.

Aku kembali. "Ada apa?" Bibir ini berusaha kutarik lebar.

"Kamu kenapa? Gak kayak biasanya." Dewa menarikku hingga kuhempaskan bokong dan duduk di sebelahnya.

Aku terdiam sejenak. Tak ingin Dewa tahu apa yang menjadi keganjalan hatiku. Namun, dia terus mendesak dan begitu penasaran.

"Suer, aku gak papa." Masih kupasang wajah datar.

Seket
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status