Share

Bab 74

"Gak papa, Sayang. Gak masalah. Mami bener-bener salut sama kamu. Kamu itu berasal keluarga berada, tapi sifatmu rendah hati. Didikan mama sama papamu emang the best." Mami mengacungkan jempol ke arah Mama.

Mama pun tertawa. "Ada-ada aja, Jeng. Saya itu selalu didik anak-anak buat hidup sederhana karena kehidupan ini selalu berputar. Saat ini emang kita ada, tapi gak tau ke depannya nanti. Ya, biar mereka gak kaget kalau sewaktu-waktu kita ada di bawah."

Aku hanya mematung menyaksikan dua wanita bak malaikat itu berbincang. Tiba-tiba ingatanku tertuju pada Diva. Sejak aku berada di sini tak tampak batang hidung adik semata wayangku itu.

"Diva mana, Ma? Kok, gak keliatan?" tanyaku seraya menyela obrolan Mama dan Mami.

Mama sejenak menghentikan obrolannya, lalu menatap ke arahku. "Oh, adekmu ada kegiatan di kampus. Gak bisa ikut ke sini, tadi dia cuma nitip salam. Apa dia gak kasih tau kamu?"

"Oh, gitu ya. Gak tau juga, Ma. Soalnya dari tadi aku belum lihat HP."

Kemudian, Mama dan Mami
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status