Share

Kemarahan Abimanyu

Setelah menyelesaikan administrasi, Rossi dengan setia menunggu di luar ruang operasi. Tidak ada sanak saudara yang menemani karena memang ia hanya hidup berdua dengan Darren. Lantunan doa tak henti Rossi panjatkan.

"Maaf, Nyonya, ini barang milik Tuan Darren," kata salah seorang perawat.

Rossi menerima dua koper dan ponsel, lalu berkata, "Terima kasih."

Tanpa dikomando, derai air mata membasahi pipi.

Rossi mengusap air matanya saat melihat lampu ruang operasi mati. Wanita paruh baya itu berdiri di dekat pintu menunggu dokter ke luar.

Tidak berselang lama, seorang dokter ke luar dengan memberikan keterangan pasiennya.

"Bagaimana putra saya, Dok?" tanya Rossi.

"Operasinya lancar. Hanya saja ..."

"Kenapa, Dok?"

"Pasien mengalami koma."

Tubuh Rossi lemas dan ambruk ke lantai. Sang dokter dibantu oleh seorang suster memapah Rossi duduk di kursi. Dokter itu mengatakan jika Darren masih dalam pengawasan dan ia akan berusaha semaksimal mungkin untuk kesembuhan Darren.

Rossi mulai tenan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status