Share

Kesempatan Untuk Bagas

Di balik kemudi, Darren menghubungi Sadewo. Ia memastikan keberadaan sang ayah.

"Ayah masih di rumah. Sebentar lagi akan pergi. Ada apa?"

"Tunggu! Ada hal penting yang harus dibicarakan."

"Baiklah. Ayah tunggu."

Darren mengakhiri panggilan. Mobil pun ia pacu dengan kecepatan tinggi.

Mobil milik Darren sudah terparkir di garasi rumah utama. Gegas ia turun dan menemui Sadewo.

"Apa yang terjadi sebenarnya?" tanya Sadewo penasaran.

Darren duduk di sofa. "Bagas datang ke kantor. Tepatnya saat kita melaksanakan rapat."

"Lalu?"

"Dia membawa surat kepemilikan perusahaan. Di sana jelas tertulis bahwa pemilik perusahaan adalah Bagas, lengkap dengan tanda tangan pemberi waris."

"Apa?!" Sadewo tercengang sambil memegang dadanya. Rasa sakit menyerang.

"Tidak! Tidak mungkin! Ayah tidak pernah menandatangani. Jangankan menandatangani, membuat suratnya saja tidak pernah!"

"Ayah! Ayah tenang dulu!" Darren menenangkan Sadewo dan menjelaskan perihal kebenaran surat itu.

"Ge punya bukti jika surat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status