Share

25. Sekamar?

Aku menyebut nama orang tuaku ketika ijab kabul, juga paman yang selalu berkata akan menjadi wali. Tidak tahu apa yang dipikirkan Jexeon. Dia orang yang sulit ditebak. Kami mengemasi barang untuk ditempati di kamar. Menyingkirkan bajuku supaya muat untuk bajunya.

Satu jam yang lalu, pemuda yang tadi menjadi saksi. Seuumuran Arjun, kalau tidak salah namanya Elgar. Membawakan beberapa baju Jexeon.

Jexeon tadinya tidak mau bajunya disentuh olehku, memasukkan sendiri ke lemari dengan acak-acakan.

"Biar aku yang beresin bajumu, Mas." pintaku. Tidak suka melihat sesuatu yang berantakan.

"Tidak usah," jawabnya. Masih memasukkan bajunya satu persatu.

"Ada bajuku juga ada di sana, nanti jadi berantakan."

Aku mengambil langsung bajunya di dalam lemari, mengeluarkan lagi. Aku menoleh, baru sadar kalau bisa saja dia marah dengan tindakanku. Dia orang yang menyeramkan, tapi tidak mungkin kan dia menyakitiku hanya karena baju?

Dia yang jatuh lebih tinggi membuatku mendongak, mata kami bertat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Husna Rafliazzahra
tidak mau disakiti makanya jgn menyakiti
goodnovel comment avatar
siti yulianti
sukurin rasakan pembalasan jexeon
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status