공유

86. Mereka Saudara

Sekitar pukul 9 malam, suara Roan memanggil terdengar, menggunakan senter di area pemakaman. Ada suara orang lain juga, supir keluarga.

"Xeon! Jexeon! Kamu di mana?" teriakan itu semakin terdengar jelas.

Meskipun nadanya bergetar, Roan tetap lantang. Tak lama kemudian senter itu mengenai wajahnya, "Xeon!"

Roan berlari menghampirinya, melewati beberapa makam. Dia berjongkok, melihat keadaannya. Mata adik tirinya itu berkaca-kaca.

"Kenapa bisa kayak gini?" tanya Roan sembari menangis.

Anak itu lebih cengeng darinya, mengambil tangan Jexeon yang berdarah. "Pasti ini sakit." Masih menangis sesenggukan.

Padahal Roan yang terluka, padahal ia yang diusir, padahal ia yang merindukan ibunya, tetapi kenapa malah Roan yang menangis kencang seperti merasakan rasa sakitnya.

"Iya, sakit." Jawab Jexeon. Ikut menangis.

Dua anak itu menangis bersama di depan makam, berulang kali Roan minta maaf karena baru bisa menjemput.

"Aku bakal jagain kamu," katanya.

Padahal Roan adik dan dia adalah kak
잠긴 챕터
앱에서 이 책을 계속 읽으세요.

관련 챕터

최신 챕터

DMCA.com Protection Status