Share

92. Abang Yang Bayarin

Sinta memandang SPG yang datang dengan membawa beberapa kotak di tangannya. “Lihat-lihat dulu ya Dek, tunggu sebentar mau ngambil sepatu sekolahnya,” ucap SPG cantik itu memandang Riski.

Riski menganggukkan kepalanya. Wajah anak laki-laki itu terlihat mulai memucat, ketika membayangkan bahwa dirinya akan membeli sepatu dengan harga yang mahal. Riski tidak mau uang yang dimilikinya bersama kakaknya hadis hanya karena untuk membeli sepatu.

Sinta menganggukkan kepalanya dan memandang kotak sepatu yang berada di lantai.

“Coba dibuka, dilihat-lihat dulu mana tahu ada yang suka,” ucap David.

“Ini Mas sepatu untuk adik laki-lakinya,” ucap SPG itu yang tersenyum genit memandang David.

“Tuh benar, sengaja manggil adek-adek karena depan SPG, biar dianggap bawa adek,” ucap sinta yang terlihat sangat kesal melihat tingkah genit SPG tersebut. Sinta begitu sangat malu ketika menyadari apa yang saat ini ada di dalam

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status