Share

Bab 15 Ejekan Dari Sepupuku

“Aku ragu, kalau aku sebenarnya bukan anak kandung ibu dan bapak.”

“Apa!” Sontak kuterkejut mendengar pengakuan suamiku yang sepertinya benar-benar putus asa dengan apa yang sedang dialaminya. “Bang, kenapa kamu bisa berucap demikian?”

“Dengan semua yang kualami, menandakan kalau aku bukan anak kandung mereka, Dek. Bapak, mungkin karena bapak memang tipe orang penyanyang.” Tangis itu tetap mengalir dari sudut netranya.

“Bang, sekarang abang istirahat aja, ya. Besok, kita antar ibu pulang ke rumah mak udaku di Pancur air.” Sengaja kualihkan arah pembicaraan kami agar ia segera menghentikan kepiluannya. Di pembaringannya, masih kulihat ia termenung, namun lambat laun, kedua netranya mulai menutup perlahan dilanda rasa lelah, kantuk, dan kecewa.

***

Pagi itu, seperti biasa, kusiapkan segala kebutuhan Masno untuk dia sekolah. Anakku sekolah kelas satu SD. Sengaja kusekolahkan di dekat komplek perumahan Puskesmas ini agar ketika jam pulang sekolah, aku bisa menjemputnya meskipun di saat a
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status