Share

Melupakan

Dua hari ini Afi hanya rebahan dan menonton tv saja. Rendra tak membiarkannya melakukan kegiatan apapun, membuat Afi merasa bosan.

"Mbak, makan di luar yuk! Bosan rebahan di kamar terus," ucap Afi pada asisten yang Rendra kirimkan padanya. Umur yang hanya terpaut delapan tahunan membuat Afi lebih nyaman memanggilnya Mbak daripada bibi.

"Aduh, Non Afi jangan kemana-mana. Nanti aku dimarahi tuan. Non Afi mau apa, biar Mbak belikan diluar!"

"Nggak, Mbak. Aku cuma bosan saja!"

"Baik Non telpon tuan Rendra, minta izin keluar. Jika boleh nanti Mbak temani." Afi mengangguk dan mengambil ponsel ya di atas nakas.

"Hallo assalamualaikum!" salam Afi.

"Waalaikumsalam, kenapa?" jawabnya datar.

"Aku bosan di rumah! Mau keluar sama Mbak Marni, boleh?"

"Nggak!" jawabnya singkat.

"Kenapa? Aku ini bosan tingkat dewa. Lagian, aku hanya jalan-jalan ke taman. Boleh ya, Bang?" bujuk Afi.

"Besok persidangan pertamamu, persiapkan mentalmu buat besok. Aku tak ingin melihatmu menangis lagi, lebih baik simpan e
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status