Share

tiada

"Nggak, Bu! Afi seneng, Zidan tadi sudah mau makan," ucap Afi ramah.

"Maaf, Bu Nilam. Afi ini memang suka sekali membujuk anak-anak yang ngambek! Aku saja sampai kelelahan kalau mereka tak mau makan, tapi kalau sama Afi semuanya nurut. Entahlah, bujukan apa yang Afi lakukan," tutur Bu Panti sambil tersenyum.

Afi tersenyum kala Rendra juga menatapnya tak berkedip. Sosok keibuan yang jarang Rendra dapatkan dari wanita yang pernah ia kenal sebelumnya.

"Bagus kalau begitu, Bu! Jadi nanti kalau sudah menjadi istri anak saya, nggak kesusahan mengurus anak-anak mereka," ucap Bunda Nilam diiringi tawa Bu Panti. Wajah Afi memerah karena malu ketika mertuanya mengatakan anak di waktu sekarang. Membayangkan menjadi istri seorang Rendra, sungguh bukanlah sebuah mimpi di siang bolong.

"Bu, kedatangan saya kemari untuk meminta izin pada Ibu untuk mengajak Afi fitting baju pengantin. Apakah Ibu Panti mengizinkan?" tanya Rendra.

"Oh tentu, silahkan! Pulangnya jangan kemalaman ya, pamali soalnya calo
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status