Share

Chapter 22.1

Aku membuka mata ketika merasakan sesuatu yang lembut menyentuh kening cukup lama. Rasanya aneh ketika menyadari Kevan yang melakukan itu. Lalu yang terjadi sekarang dia sedang membelai pipiku dan tersenyum dengan manis ketika menyadari aku sedang menatapnya panik.

"Panas kamu udah turun belum?" tanyaku menyentuh keningnya, menyadari dia sakit semalam, tak bisa tidur dengan tenang karena panas tinggi.

Bertahun-tahun aku bersahabat dengannya tapi baru semalam merasakan kekhawatiran yang berlebihan seperti itu. Mungkin karena kami tinggal serumah bahkan satu tempat tidur dan melihatnya sakit secara langsung membuat kepanikan ikut melanda atau karena sebagian hatiku sudah diisi olehnya? Entahlah, aku tak tahu pasti. Tapi yang kutahu merawat suami termasuk tugas istri kan?

"Aku udah nggak panas lagi. Maaf ya Ay, kamu jadi nggak tidur semaleman." Dia mengambil anak rambut yang menutup sebagian wajahku dan menyematkannya di bali

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status