Share

Chapter 21.2

Tak lama setelah kami berbelanja, Kevan pergi lagi. Entah kemana. Dia bilang ada yang harus diurus dan baru pulang setelah malam sudah sangat larut.

Mungkin karena kelelahan, dia langsung merebahkan diri di sofa ruang keluarga.

Sudah satu minggu ini Kevan seperti ini, menyibukkan diri dengan segala pekerjaan. Aku tahu ada sesuatu yang mengusik hatinya namun aku tak tahu pasti masalah apa yang sedang ia hadapi. Karena dia selalu menghindar jika aku mulai menyinggung tentang hal itu.

"Kev, kalo ngantuk jangan tidur disitu. Langsung masuk kamar gih." Dia bergeming dan tak mengikuti ucapanku. "Kev."

"Bentar, Ay. Sebentar aja."

Kevan mengucapkan itu sembari menutup matanya. Tak biasanya Kevan begini. Dia kenapa ya?

Merasa khawatir, maka aku pun

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status