Share

hyperemesis gravidarum

“Duh, bumilku kasihan banget kalau udah begini,” tangan lembut suami terus saja menyapukan tisu di wajah, mengelap keringat yang menitik di dahi kemudian mendaratkan ciuman singkat seperti biasa.

Setelah itu, Dilan duduk di bibir ranjang, memangku kakiku kemudian memijat-mijat lembut kaki ini menghadirkan rasa nyaman sekaligus kantuk.

“Kamu yang capek kerja tapi aku yang dipijat. Enak banget ya jadi aku.” Kekehku seraya membenarkan posisi tidur.

“Kamu lebih capek di rumah, Sayang. Belum lagi kalo Koko Umar lagi datang solehnya.” Ralat suami membuatku merasa beruntung mempunyai pendamping hidup seperti dia.

***

#Dilan.

Meletakkan kaki istri perlahan di atas kasur, menatap lamat-lamat wajahnya yang terlelap merasa kasihan karena hampir setiap hari dia harus mengalami muntah-muntah baik siang maupun pagi. Aku sedikit khawatir kalau dia sampai mengalami hyperemesis gravidarum karena kondisinya saat ini. Apalagi dia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
DayEveryda1
gg update ya thor
goodnovel comment avatar
Arif Zaif
kok kayak ayah tiri aja kelakuan ortu kanaya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status