Share

Bab 42

"Mbak Tiara Aisyah ya?" tanya driver taxi online yang kupesan.

"Iya Pak," ku buka pintu belakang mobil, perlahan ku jatuhkan bobot di kursi penumpang "sesuai aplikasi ya Pak."

"Baik Mbak."

Sang driver mulai melajukan mobil, meninggalkan restoran berserta Putra. Tanpa bisa di tahan bulir bening mengalir begitu saja. Dada terasa sesak kalau mengingat tingkah Putra dan Mas Adam.

Apakah lelaki sama saja? Hanya memikirkan ego dan keinginannya saja. Tak pernahkan mereka merasakan apa yang kaum hawa rasakan?

Samar-samar terdengar suara adzan magrib. Teringat ayah yang selalu mengingatkanku agar shalat tepat waktu. Selalu ingat pada Sang Pencipta.

"Ayah..." lirihku sambil terisak. Aku merasa tak bisa menjalankan amanat terakhir yang beliau ucapkan padaku.

"Jadilah istri yang sholehah nak." ucapnya kala itu sebelum ijab qabul dilaksanakan.

Maafkan anakmu ini yah.

Maafkan Aisyah yang tak bisa menjadi istri sholehah.

"Sudah sampai Mbak."ucap Pak driver menyadarkanku dari lamunan.

"Terima kasih P
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Jd ketua RT kok lembek. Ndak pantes sampean. Membuncit kali kok membukit. Gunung kali
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status