Share

Kedatangan Om Bram

Tok ... Tok ... Tok.

Kembali pintu diketuk, Mas Adam seperti tak mengerti kata-kata yang ku ucapkan. Apa perlu kupanggil tetangga untuk menyeretnya pergi dari sini.

Kubiarkan saja, pasti dia akan lelah dan pergi dengan sendirinya. Ternyata dugaanku salah, pintu lagi-lagi di ketuk. Justru suaranya semakin keras. Bisa terbangun anak-anakku jika Mas Adam terus saja mengetuk pintu.

Dengan emosi berjalan cepat menuju pintu. Sepertinya Mas Adam harus diberi pelajaran agar dia tahu adab bertamu seperti apa!

"Mau kamu ap..." mulut ini diam seketika saat kulihat orang yang berada di hadapanku bukanlah Mas Adam.

"Silahkan duduk di teras Om, maaf tidak bisa masuk ke dalam karena sudah malam takut menimbulkan fitnah." ucapku tak enak hati.

Om Bram duduk di teras, netranya memindai setiap sudut rumah. Aku tahu apa yang ada di pikirannya. Pasti semakin tak setuju putra satu-satunya mencintai wanita seperti diriku ini.

Kutinggalkan Om Bram di teras, berjalan masuk ke dalam untuk membuatkan minum. E
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Zidan
Seru ceritanya,...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status