Share

Bahasa Kalbu

#Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku

#Part43

Salahkah aku jika detik ini sangat membenci suamiku? Salahkah aku jika jari telunjukku ini menudingnya, seakan semua yang terjadi akibat kesalahan suamiku? Ya, meski memang bukan kesalahan mutlak dari suamiku atas kehilangan calon anakku, tetap saja bagiku semua salah suamiku!!!

Aku ingin memakinya. Mencercanya dengan seribu kata sebagai ungkapan atas kecewaku. Tapi, aku tak bisa. Tak sudi lagi rasanya berdebat mulut dengannya. Percuma, mungkin baginya kehilangan calon bayi ini hal sepele baginya. Entahlah, tangis tragis di sampingku tadi benar - benar tulus atau sekedar sandiwara saja. Bahasa kalbuku tak bisa memahami lagi ketulusan suamiku.

Karena jujur sekarang aku pun tak bisa membedakan mana sikap yang tulus dari suamiku atau sikap sandiwaranya. Mana kejujuran mana kebohongan, semua nampak sama. Semua seperti fatamorgana.

Aku ke

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status