Share

Bicara Empat Mata

Adit pergi lagi malamnya ke restoran Reno. Tepat saat pemuda itu mengunci pintu kaca dan berbalik. Ia melihat Reno terkejut dan dengan cepat menyembunyikan dan berganti ekspresi dingin.

“Restoran sudah tutup sejak setengah jam lalu,” katanya.

Selepas itu Reno melengang pergi begitu saja. Tidak punya keinginan bertanya untuk apa Adit menemuinya kembali.

“Aku ingin bertemu denganmu, sebentar.” Adit menjangkau pergelangan tangan Reno, menjangkau, menghentikan gerakan temannya itu.

“Rasanya aku tidak punya urusan denganmu!” seru Reno. “Apalagi yang kamu inginkan denganku?”

“Maaf ….”

Reno cukup terekejut saat kata-kata itu meloncat dari mulut Adit. Ia merasa itu tidak mungkin terjadi. Bahkan ia mencubit kulit punggung tangannya sendiri untuk memastikan.

“Jangan bercanda!” teriaknya akhirnya.

Kemarahan yang keluar bukan hanya dihasilkan oleh perbuatan Adit

ArgaNov

Waduh, Sena ngajak kencan. Keberaniannya dikasih jempol berapa enaknya? Hmmm ... ayo renungkan sama-sama.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status