Share

Jangan Pernah Temui Aku Lagi!

Adit tahu betul jika kedatangannya sama sekali tidak diharapkan. Saat pintu terbuka di depannya, bola mata mama Sena seolah akan bergulir keluar. Namun, ia tetap saja memamerkan deretan gigi yqng rapi miliknya.

“Sena ada, Tante?” tanyanya.

Ia benar-benar berusaha kepercayaan dirinya sama sekali tidak terpengaruh dengan ekspresi kaget dan tidak suka yang berlebihan ini.

Bukannya menjawab, Ratih segera menutup pintu. Adit dengan sigap menahan menggunakan sebelah tangannya. Dengan keangkuhan yang tiba-tiba mencuat dari kemarahan atas sikap buruk wanita di depannya ini, ia masuk tanpa lagi bertanya.

“Sopan santunmu benar-benar sudah lenyap, ya?” sindir Ratih padanya.

Adit duduk tanpa dipersilakan, punggungnya tegap dan buket bunga terletak dengan rapi di atas meja ruang tamu. “Tentu saja saya akan bersikap sopan pada orang yang memperlakukan saya dengan begitu pula.” Ia merasa berhak bertemu dengan Sena dan mama Sena

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status