Share

Bahu Untuk Bersandar

Monik meminta untuk diantarkan terlebih dahulu ke rumahnya. Namun, Adit tak membawa Sena pulang. Ia memutar mobil menuju tepian pantai. Deburan ombak dan koak burung menyambut indra pendengaran begitu pintu terbuka. Adit membiarkan Sena masih di dalam mobil tanpa meminta untuk keluar segera.

Sena menempelkan kepalanya pada dashboard mobil, pandangannya buram, dan dadanya terasa sesak. Satu tetes air mata akhirnya jatuh juga. Ia sama sekali tak menyangka reaksi Reno akan seperti itu. Kalau tidak ada jeruji besi di antara mereka tadi, sudah pasti Sena disakit. Reno menatapnya dengan penuh kebencian.

“Kamu baik-baik saja?” tanya Adit pelan.

Sena memejamkan mata, mengingatkan diri bahwa tak bisa egois dan mengabaikan orang lain. Sambil memandangi ujung sepatu olahraga yang dikenakan, ia menghela napas dalam. Selanjutnya ia menoleh ke arah adit dan tersenyum. “Aku baik-baik saja,” ungkapnya tulus.

“Mau coba jalan-jalan di pantai?” tanya Adit.

Sena

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status