Share

Mencari bukti

"Jingga."

"Ii--iya, Tuan." Aku yang sedang melihat ponsel Tuan Dafa terperanjat saat tiba-tiba lelaki itu sudah masuk ke kamar.

"Maaf sudah lancang melihat ponsel anda Tuan," ucapku sembari menyodorkan benda pipih itu.

"Tidak papa," jawabnya. "Ceritakan harimu tadi di kampus. Kenapa kamu bisa pingsan?" Tuan Dafa menatap ke arahku.

"Hanya kecapen mungkin Tuan."

Tuan Dafa tampak mangut-mangut, ia lalu menarik kepalaku ke pundaknya. Sesekali mencium pucuk kepalaku. Beginilah runtitas kami setiap malam, lelaki yang begitu kejam dulu sekarang sangat manis. Ia selalu bertanya tentang keadaanku setiap hari.

"Tuan."

"Hm?"

"Apakah kantor Tuan bermasalah karna kasus waktu itu?"

"Kamu sudah melihat chat dari Rian?" tanyanya, membuatku menganggukan kepala.

"Jingga, tidak usah di pikirkan. Hanya beberapa perusahaan yang menolak kerja sama dengan perusahaan kita, tidak akan membuat kita bangkrut," jawab Tuan Dafa, aku menatap wajah lelaki itu, ekspresinya begitu tenang.

"Tapi Tuan, nama an
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status