Share

Dihakimi Massa

"Sialan, kenapa pakai datang angin segala sih?" gerutu perempuan yang mengenakan pakaian serba hitam dan penutup wajah agar tidak ada yang mengenalinya. Koreknya padam karena ditiup angin yang datang tiba-tiba, seolah alam tak merestui niat busuknya.

Perempuan itu tak putus asa, dia mencoba menyalakan korek untuk kedua kali.

"Iiiih." Dia mengipas-ngipaskan tangan dengan jijik.

Di beberapa dahan pohon mangga belakang rumah Bu Wati bertengger ayam tetangga dan buang hajat tepat membasahi tangan perempuan itu. Meskipun curiga kalau cairan hangat itu adalah kotoran, perempuan itu masih tetap membauinya. Jelas saja dia langsung mau muntah-muntah. Baunya menyengat dan lengket ditangan.

"Ayam sialan. Awas saja, kamu akan saya potong nanti," gerutunya, mengambil batu dan melempar ke arah dahan yang bergerak.

Semua ayam yang bertengger di sana berubah riuh dan melompat ke sana kemari. Panik luar biasa.

Perempuan itu langsung tersadar kalau tindakannya telah membahayakan nyawa sendiri. Te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status