Share

70. Udang untuk si Kembar

Saat jam istirahat tiba, Rowan masih berada di sana. Ia terus mengamati dengan beragam ekspresi. Ia baru bangkit dari kursinya ketika Kara dan si Kembar beranjak dari meja.

“Apakah kalian mau pergi ke kantin?” tanyanya mendadak ramah.

“Ya! Hari ini kami tidak membawa bekal karena Mama sedang libur. Kami ingin mengajak Mama mencicipi makanan di kantin,” terang Louis dengan penuh semangat. “Apakah kau mau makan bersama kami, Tuan?”

Kara terbelalak. Ia tahu anak-anaknya memang sopan, tetapi ia tidak menduga bahwa sikap baik itu bisa berujung pada bahaya.

Saat Kara hendak mengalihkan topik, Rowan sudah lebih dulu menerima tawaran. Ia tidak punya jalan lain selain menjaga si Kembar tetap berada di dekatnya. Beruntung, kondisi di kantin cukup ramai. Kecil kemungkinan anak-anaknya diserang di sana.

“Tuan, kenapa kita langsung duduk di meja? Bukankah kita seharusnya memilih menu di sana?” tanya Louis, diiringi anggukan Emily. Telunjuknya meruncing ke arah long counter—meja panjang dekat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Sitti Aisah Icha
tak punya hati,,,melihat cucunya menikmati hidup yang
goodnovel comment avatar
Natalia Luis Naikofi
Dah bau tanah ko msih jhat
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status