Share

BAB 45

Sebuah Ancaman

Wajah Bu Pertiwi terlihat serius saat mengucapkan kalimat tersebut. Matanya menatap tajam sang menantu, seolah menggambarkan perasaannya saat ini pada Aluna. Rasanya lucu sekali melihat tontonan gratis di depanku ini melihat tontonan gratis di depanku ini.

Mereka pasangan menantu dan mertua yang amat kompak kini berada di ambang perpecahan. Gemuruh di dadaku menggambarkan keinginanku untuk segera bersorak. Kurasa karma tengah memainkan peranannya. Biarlah aku dikatakan jahat, nyatanya aku sangat puas melihat mereka berdua dalam keadaan seperti ini.

Kepalaku tiba-tiba memutar rekaman lama saat mereka berdua dengan begitu teganya mengusirku dari rumah megah milik keluarga Prihandono. Sungguh sampai kapanpun aku takkan pernah melupakan kepedihan yang kurasakan saat itu.

Kini justru keangkuhan merekalah yang menjadi bahan tertawaanku. Kesombongan mereka satu persatu luruh, hingga tak ada harganya lagi. Sungguh, jika mereka mampu mengingat kejadian bertahun-tahun silam,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status