Share

68. Heboh Lagi

Bukan hal baru, kalau Fea dianggap rendah oleh orang lain. Bukan hal yang aneh, kalau temannya melihat Fea hanya sebelah mata. Namun, perkataan Isti kali ini entah kenapa membuat Fea sangat kesal.

"Rania, kurasa aku akan berhenti bekerja." Fea menoleh pada Rania.

"Apa?" Dengan cepat Rania memutar kursi kerjanya menghadap Fea.

"Sebenarnya Arnon meminta aku berhenti bekerja. Dia ingin aku mengurus rumah saja. Aku masih bernegoisasi sama dia. Minta waktu sampai aku hamil." Fea menjawab dengan wajah kesal campur sendu.

"Kamu marah karena Isti?" tanya Rania. Dia yakin itu alasannya.

"Hm, kamu benar. Apa salah aku marah? Aku lelah dengan orang-orang yang hanya merasa paling benar. Mengatakan orang lain semaunya padahal tidak kenal dengan baik. Akhir bulan ini aku akan resign." Fea memutuskan.

"Itu sepuluh hari lagi, Fea. Kamu tega ninggalin aku?" Rania memegang kedua tangan Fea.

Fea memandang Rania yang seketika memadang wajah memelas.

"Aku sayang pekerjaan di sini, Ran. Aku senang b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status