Share

Part 34

Hingga deringan yang ketiga Berriel tidak mengangkatnya. Nyalinya memang menciut kalau sudah ada perkara tentang Belle, apalagi ini masalah menyangkut harga diri seluruh keluarganya. 

Bernand akan merasa sangat malu pada semua koleganya jika ada salah satu dari mereka mengetahui dan dibenarkan oleh kedua matanya. 

Melihat kakaknya yang terpaku dan kebingungan, Adrian meliriknya. "Kalau memang tidak siap, tidak usah diangkat telponnya. Nanti kita sama-sama hubungi beliau!" Adrian menenangkan sambil mengelus punggung tangan Berriel. 

Beberapa jenak Berriel bergeming dan merasakan kalau suaminya sudah mengetahui semua, mungkin saja dia sedang menuju perjalanan pulang atau ke asrama. Baru hendak mengangkat kedua bibirnya, handphonenya berdenting, suara pesan masuk dari berbagai media. 

Klik!

Tring!

Tit!

Membuat Berriel semakin cemas, karena kalau sudah ada bunyi khas dari platform komunikasi favorit Bernand dan dirinya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status