Selena tahu bahwa situasinya telah bergerak ke arah yang tidak terkendali, bagaimana dia bisa mentolerir pria yang begitu gegabah?Pada saat Markus hampir menyentuh kulitnya, dia menekuk lututnya dan menendang keras ke perut pria itu, sambil memanfaatkan kesempatan untuk menendang Markus menjauh.Dia melompat dari tempat tidur dengan panik dan dengan cepat mengambil sebotol anggur merah. Saat ini dia tidak peduli dengan berapa harga anggur ini, dan langsung membanting botol anggur tersebut ke meja. Anggur merah tumpah ke lantai dan dia mengangkat ujung botol yang tajam ke lehernya dan berteriak dengan suara keras untuk menghentikan Markus, "Jangan mendekat!"Semua ini terjadi dalam sekejap. Markus tahu gadis ini memiliki temperamen yang buruk, tapi dia tidak menyangka bahwa Selena akan segarang itu."Jangan impulsif, aku tidak akan menyentuhmu lagi, letakkan botolnya."Selena sama sekali tidak akan percaya pada kata-kata seorang pria yang sedang tidak waras. Suaranya sedingin es, "Aku
Mungkin karena Selena terlalu ekstrem semalam, Markus tidak muncul di depannya sepanjang hari ini.Selena malah sibuk seharian mengajarkan teknik akupunktur kepada semua orang di Rumah Sakit Nasional.Ketika malam tiba, sambil menunggu Selena datang untuk memberikan perawatan akupunktur padanya, Markus memikirkan banyak skenario untuk meminta maaf.Mendengar suara langkah kaki mendekat, hatinya tiba-tiba berdebar tanpa alasan yang jelas. Dia membelakangi si pengunjung dan berdiri dengan tangan di belakangnya, tetapi nada suaranya berubah garang, "Apa yang terjadi semalam adalah kesalahanku, jangan salah paham, aku tidak menyukaimu, aku murni hanya suka pada istri orang!"Untuk meyakinkan Selena, dia bahkan telah membuat rencana untuk mencemarkan namanya sendiri.Menyukai istri orang hanyalah alasan yang dia buat secara asal.Tidak mendengar jawaban dari Selena, telinga Markus merah padam. Dia kemudian lanjut berteriak dengan marah, "Jadi kamu bisa tenang sekarang, aku tidak akan menyen
"Tunggu dia susah tidur, baru berikan obat penenang padanya." Selena menghitung dalam hati, "Kamu siap-siap saja, tiga hari lagi kalau aku sudah siap untuk bertindak, aku akan meletakkan bunga anthurium di sini. Jika misi dibatalkan, aku akan meletakkan bunga magnolia.""Aku tunggu kabar baikmu."Keduanya bertemu sebentar dan berpisah. Selena kembali ke kamarnya untuk istirahat. Markus tidak datang malam ini, juga tidak diketahui apakah dia sudah tidur atau belum.Keesokan harinya Selena seperti biasa pergi ke Rumah Sakit Nasional. Setelah menghabiskan waktu bersama-sama beberapa hari ini, Selena telah menjalin hubungan yang baik dengan semua orang, dan panggilan hormat untuknya telah berubah dari Nona Selena menjadi Guru Selena.Markus sempat datang dan melihat Selena sedang berbicara dengan seseorang sambil membungkukkan badan. Selena sedang dengan sabar menjelaskan perbedaan dua jenis bahan obat yang mirip. Wajah mahasiswa kedokteran baru yang duduk di hadapan Selena dipenuhi kekagu
Selena sempat ingin mencari alasan lain untuk mencari tahu berita tentang Harvey, tapi tidak disangka orangnya malah muncul dengan sendirinya.Pak Gonzales tahu dari percakapannya dengan Selena bahwa kemampuan medis Selena jauh di atas dirinya sendiri, jadi dia merasa lega Selena menawarkan diri untuk merawat orang tersebut.Bagaimanapun juga, orang tersebut adalah tamu kehormatan, dia sendiri juga takut membuat kesalahan. Dia bertanya dengan suara pelan, "Dokter Siska, bagaimana keadaannya?"Selena melepaskan tangannya dari denyut nadi Harvey dan berkata dengan ekspresi datar, "Tidak ada masalah serius, Tuan ini hanya kelelahan dan tiba-tiba pingsan karena gula darah rendah."Baru pada saat inilah semua orang merasa lega. Tamu yang datang hari ini adalah figur penting dari Negara Arama. Wajahnya selalu memakai setengah topeng dan jarang diperlihatkan kepada orang-orang.Kalau terjadi sesuatu padanya di sini, maka habis sudah riwayat mereka!Selena mengeluarkan kantong jarumnya dan mel
Watson mendekatkan kepalanya dengan penuh semangat dan kegembiraan, "Guru Selena, topik apa yang sedang Anda pikirkan? Bolehkah saya berpartisipasi? Saya bahkan belum pernah mendengar tentang bunga salju biru yang Anda sebutkan terakhir kali, Anda tahu begitu banyak tentang tanaman obat."Selena semakin merasa canggung, topik yang dia pikirkan mungkin tidak cocok untuk anak-anak.Mana mungkin dia memberitahu Watson bagaimana dia berencana untuk membuka baju Harvey dan menciumnya untuk menebus rasa rindu?"Nanti saja."Selena buru-buru melahap dua suap nasi dan merebus obat untuk Markus. Dia mengayunkan kipas kecil untuk mengipasi api sambil dengan sabar menunggu Harvey.Dengan statusnya, Harvey pasti akan banyak berurusan dengan Markus. Meskipun keduanya saling tidak suka dan ingin saling menikam sampai mati, di hadapan media mereka terpaksa makan bersama, berbincang-bincang, berjabat tangan dan tersenyum palsu, dan setelah makan masih ada banyak proses yang harus dijalani.Harvey dan
Selena juga tidak malu-malu lagi, kedua tangannya naik ke leher Harvey dengan luwes, menyesuaikan posisinya dengan tubuh Harvey. Mereka baru berhenti berciuman ketika Selena hampir kehabisan napas.Berbaring tak berdaya dalam pelukannya, Selena mendengar detak jantung Harvey yang kuat dan berirama teratur."Harvey, aku merindukanmu," Selena berbaring di pelukan Harvey dengan senyum manis.Ekspresi merajuk Harvey akhirnya membaik, "Kamu tahu nggak apa yang telah kamu lakukan padaku? Aku nggak bisa tidur nyenyak selama beberapa hari ini!"Selena menggosokkan wajahnya seperti anak kucing pada pipi Harvey, "Maaf ya.""Aku selalu merasa seperti sedang berselingkuh dengan orang lain setiap kali kamu menggosokkan wajah ini padaku."Harvey mengernyitkan keningnya, dia benar-benar tidak suka Selena menggunakan wajah orang lain untuk bermesraan dengannya.Harvey mengulurkan tangan untuk melepaskan topeng tersebut, tetapi Selena mengangkat tangannya untuk menghentikannya, "Nggak boleh, kalau samp
Tiba-tiba Harvey menyadari kalau perasaannya terhadap Selena telah berubah banyak. Meskipun dia sudah menyukai Selena sejak dulu, tetapi perasaan yang dia rasakan hanya seperti rasa sayang terhadap hewan peliharaan di rumah saja.Selena bisa membuatnya merasa ditemani secara emosional, sementara Harvey sendiri menjadi pelindungnya dari segala ancaman dan bahaya di luar sana. Harvey sama sekali tidak pernah memikirkan apa yang Selena butuhkan sebenarnya.Sekarang, Selena menjadi lebih percaya diri dan bebas setelah dia meninggalkan Harvey. Keadaan Selena saat ini membuatnya jadi makin memesona dan makin membuatnya jatuh cinta dan takut.Dalam hubungan mereka berdua, Harvey jadi pihak yang lemah.Harvey berlutut dengan salah satu lututnya dan menurunkan tubuhnya perlahan ke bawah sambil menyusuri leher Selena dan berkata dengan lirih, "Seli, bisakah kamu mencintaiku lagi?"Bagi Harvey, Selena seperti juru selamatnya. Selena mengulurkan tangannya dan memegang wajah Harvey. "Jangan aneh-an
Harvey memperhatikan reaksi Markus yang duduk di depannya. Mereka sudah saling kenal selama bertahun-tahun. Markus memiliki temperamen yang buruk dan mudah marah.Jangankan saat ini, bahkan dulu saat Markus masih bukan siapa-siapa dan miskin, dia juga tidak akan membiarkan siapa pun memperlakukannya seperti ini.Bahkan orang-orang yang dulu pernah memakinya juga sudah lama mati karena dia habisi.Namun, setelah Selena memarahinya, Markus sama sekali tidak terlihat marah dan dua orang di belakangnya juga terlihat tenang. Itu berarti, ini bukan pertama kali Selena memarahinya.Tampaknya, perasaan yang Markus miliki tidak sesederhana itu.Pria paling mengerti pria, jika bukan karena rasa suka yang Markus sukai sangat besar, dia tidak mungkin menolerir wanita yang melukai harga dirinya. Tangan Harvey terkepal kuat di atas pahanya.Dia harus segera membawa Selena pergi dari sini.Alex terkejut, dia tidak menyangka kalau Markus yang gila itu benar-benar patuh terhadap Selena? Ini aneh sekali