Share

11. Rakajiwa

“Dimana ini, Kakek Legawa?” tanya Aruna begitu ia, Legawa dan Ki Bayanaka tiba di sebuah kumpulan bangunan dari bambu.

“Selamat datang di Rakajiwa, Pangeran Aruna,” ucap Legawa setelah menyelesaikan Lembat Brabat-nya.

“Kakek, mohon jangan panggil aku dengan sebutan itu. Aku sudah sepakat dengan Ki Bayanaka untuk tak lagi mengenakan gelar itu di depan namaku,” pinta Aruna sekilas melirik Ki Bayanaka.

Legawa tersenyum lembut. Ia memandang Ki Bayanaka yang tampak memperhatikan sekitar padepokan sembari mengusap janggutnya. Pria tua bertoya itu mengangguk tanda setuju. Itu memang sudah menjadi kesepakatannya dengan Aruna agar putra Arya dan Jenar itu mau ikut dengannya.

“Baik lah. Namun boleh kah kau memanggilku dengan Ki saja? Aku merasa berada di istana dengan panggilan Kakek,” pinta Legawa setengah tersenyum.

“Tentu saja, Ki,” sahut Aruna dengan senyum merekah. “Lantas, apakah aku akan tinggal di sini? Bukan kah Rakajiwa sudah lama hancur?”

“Ya, kita akan tinggal di sini, Aruna. Rakaj
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status