Share

24. Elemen Api

Aruna memukul dinding batu meski sama sekali tak berpengaruh apa pun. Baik pada dinding batu itu atau pun pada perasaannya. Tak ada yang berubah. Ia masih begitu kesal sudah dua kali terpaksa keluar dari Meraga Sukma. Sekaligus menggagalkannya menguasai Lembat Brabat.

“Sudah dua elemen dan keduanya gagal,” keluh Aruna.

Napas pemuda itu terengah-engah. Sudah tak lagi ia pikirkan rasa sakit di sekujur tubuhnya. Ia mengedarkan kembali pandangannya ke mulut goa. Gelap, suara air terjun masih ada namun tak ada lagi cahaya seperti tadi. Namun anehnya ia masih mampu melihat dengan jelas.

“Mata ketiga itu, lebih kuat dari milikku, atau mungkin Ki Bayanaka sekali pun! Dan dia belum menyadarinya! Arya, anakmu benar-benar istimewa!” gumam Legawa dalam persembunyiannya.

Lelaki paruh baya itu kembali teringat saat bersama-sama kakak seperguruannya belajar mengaktifkan mata ketiga. Ki Bayanaka lebih dulu, disusul ia dan kemudian Sanggageni. Ki Bayanaka kemudian ahli dalam Meraga Sukma, Sanggageni m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status