Share

Enam Penyerang

SERANGAN yang datang sangat tiba-tiba. Sama sekali tidak memberi kesempatan bagi Tumanggala dan Wyara untuk berpikir. Tak ingin mendapat celaka, kedua prajurit Panjalu itu langsung mencabut pedang masing-masing dari warangka di pinggang.

Sambil menggembor marah, Tumanggala bergerak maju seraya mengayunkan pedang di tangan. Di sebelahnya, Wyara juga sudah melesat dan menyongsong datangnya serangan. Dua pedang menyambut sambaran enam golok.

Traaang! Traaang!

Suara berdentrangan keras memecah keheningan malam manakala delapan senjata itu beradu. Percikan api bertebaran di udara, untuk kemudian menghilang tersapu embusan angin nan dingin.

"Siapa kalian? Mengapa kalian menyerang kami tanpa alasan?" tanya Tumanggala dengan suara keras membentak.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status