Share

Melarikan Diri

WAJAH Tumanggala berubah tegang. Tiba-tiba saja terdengar teriakan mengguntur dari arah belakang. Diikuti suara kentongan yang dipukul bertalu-talu tanpa henti.

Saat Tumanggala palingkan kepala ke belakang, dilihatnya tak kurang dari selusin prajurit tengah berlari mengejar ke arahnya. Di tangan masing-masing mereka terhunus pedang dan tombak.

"Celaka! Aku harus secepatnya keluar dari sini," desis sang prajurit Panjalu dengan suara bergetar.

Tumanggala lantas kerahkan kemampuan lari cepatnya. Sehingga dalam beberapa kejap saja ia sudah tiba di ujung lapangan Plataran. Tinggal sejarak beberapa depa saja dari gerbang belakang keraton.

Namun tinggal satu depa (sekitar 1,86 meter) lagi ia sampai di gerbang tersebut, kedua daun pintu tiba-tiba saja terbuka dari arah luar. Tumanggala sontak hentikan langkah dengan terkaget-kaget.

"Sialan! Aku kalah cepat," rutuknya di dalam hati.

Bersamaan dengan terbukanya kedua daun pintu gerbang, segerombol pra

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status