Share

11. Antara Darah dan Air

Jakarta, 6 Agustus 2001

"Bram, maaf kalau menurutmu Om ikut campur. Apa tidak sebaiknya kamu jelaskan alasanmu? Om tahu kamu tidak akan melakukan sesuatu tanpa ada penyebabnya." Adhil bertutur hati-hati.

Adhilangga bermaksud melerai pertikaian sang kakak dengan putranya. Sebisa mungkin pria berambut cepak itu ingin berada di posisi netral.

"Aku yakin Om Adhil pasti sudah tahu alasannya," sahut Bram. Pemuda itu bertahan dengan pendiriannya. Sama seperti sang ayah, sejak awal memasuki ruangan, wajahnya terlihat suram. "Jadi, aku tidak perlu menghamburkan perkataanku."

Baswara tercenung menyimak pembicaraan adik dan anak laki-lakinya. Sepertinya, Adhil sudah mengetahui apa yang dia disembunyikan selama ini.

Keluarga besar Prawiradirga sudah mengendus sepak terjangnya. Baswara tidak menyadarinya. Lelaki itu sudah bermain api. Sebelum almarhumah Hapsari divonis terkena leukemia.

Adhil sendiri tidak menyangka sang kakak bisa berbuat seperti itu. Yang diketahuinya, rumah tangga Baswara
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Bintang ponsel
gk bisa jauh2 dri selangkangan yaa pk baswara ini smga kena karma nya ntk dihari tua nya hukum tabur tuai itu ada hehehe smgt thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status