Share

25. Tamu Tak Diundang

Jakarta, 23 Maret 2018

"Niken?" Bram mengernyit. Dari layar monitor video intercom dia mendapati wajah salah seorang anak buahnya. Benar-benar di luar ekspektasi.

"Selamat Malam, Pak Bram," sapa gadis itu begitu Bram membuka pintu. Aroma sensual menguar dari tubuhnya yang berbalut mini dress merah dengan luaran crop jacket hitam. Wajah gadis itu berhias make up lengkap layaknya orang yang hendak pergi ke pesta.

"Mau apa kamu ke sini?" tanya Bram.

Lelaki itu kemudian melongok ke kanan dan kiri, memeriksa lorong apartemen. Tidak ada siapa pun yang lalu lalang.

Bukannya menjawab, Niken malah berkilah, "Saya merasa nggak enak bicara di depan pintu, Pak."

Bram menyelipkan Beretta di tangannya ke bagian belakang pinggang celana linen yang dikenakannya.

Kemudian, dengan terpaksa dia meminta gadis itu masuk. "Darimana kamu tahu saya tinggal di sini?" selidiknya.

Dalam hati Bram bertanya-tanya. Apakah kedatangan Niken semata sebuah kebetulan?

"Saya sudah pernah bilang. Saya terbiasa me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status