Share

64. Gadis Pilihanku

Jakarta, 27 Maret 2018

Lelaki itu menggeser layar ponsel di tangannya berkali-kali. Mengamati foto-foto candid seorang gadis yang diambil di beberapa tempat. Lebih banyak dengan latar suasana kantor. Saat dia sedang serius di depan laptopnya, saat dia melakukan presentasi di ruang meeting, juga saat sedang bercengkerama dengan kawan-kawannya.

Seorang gadis dengan rambut ikal sebahu dan poni yang jatuh menutupi kening. Sepintas wajahnya mirip model iklan sabun mandi yang kerap menghiasi layar kaca awal tahun 2000 an. Model itu sekarang berkarier di New York.

Hanya saja, gadis dalam foto itu tidak tinggi menjulang. Dia mungil sekaligus lebih berisi. Padat di tempat-tempat yang tepat. Apa karena itu sang adik tergila-gila padanya? Lelaki itu menautkan sebelah alisnya.

“Pantas saja kamu rela menunggu dia sampai selama itu,” komentar lelaki itu sambil terbahak. “Menurutmu dia nggak akan marah fotonya diambil diam-diam?”

“Sebaiknya Mas Satria mengagumi dia dalam hati saja,”protes Bram.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status