Share

65. Sebuah Proposal

Jakarta, 27 Maret 2018

“Sebenarnya, aku ingin bertemu karena sebuah keperluan,” tutur Bram terdengar formal. “Aku sudah mendiskusikan ini dengan Om Adhil sebelumnya. Sudah sejak lama,”

“Baiklah. Mari kita to-the-point saja,” balas Arya tampak bersemangat. Lelaki itu memajukan tubuhnya ke arah Bram. Kedua sikunya bertumpu di lutut dengan telapak tangan saling menggenggam.

Bram mengambil sebuah map dari kulit berwarna hitam yang sedari tadi dia letakkan di atas meja. Disodorkannya map berisi sebuah proposal itu kepada Arya. Dia memberi waktu pada lelaki berkacamata itu mempelajari dokumen di tangannya.

Kening Arya tampak mengernyit. Lelaki itu meletakkan jari telunjuk kanannya di sisi kening. Dia tidak pernah menyangka sang adik mampu menyusun tindakan senekat ini.

“Bisakah Mas Arya membantuku menyampaikan itu pada Bapak?” Suara Bram mengejutkan Arya yang masih terpana.

“Adikku yang satu ini memang sudah gila!” umpat Arya. Meskipun merasa ngeri, raut lelaki itu masih tampak berwiba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status