Share

73. Kegelisahan Andra

Jakarta, 15 April 2018

Perlahan Andra meloloskan pegangan tangan Bram. “A … aku belum bisa menjawab sekarang.”

Gadis itu bangkit dari duduknya. Setengah berlari dia meninggalkan tempat itu. Dia sudah tidak sanggup lagi menahan butiran bening yang mulai menerobos sudut matanya. Andra tahu, semestinya dia senang. Gadis yang Bram maksud adalah dirinya. Namun, sebuah ingatan mendadak menghantuinya.

Bram terperangah mendapati reaksi gadis itu. Usai membayar makan malam mereka, lelaki itu bergegas menyusul Andra. Dengan langkahnya yang panjang Bram dapat dengan mudah mencapai gadis itu. Dia mendapati Andra berdiri di sisi jembatan menghadap laut. Gadis itu terlihat sibuk mengusap air matanya. Entah apa yang sudah menyusahkan hatinya.

“Aku membuatmu sedih?” tanya Bram hati-hati.

Andra memiringkan tubuhnya membelakangi Bram sambil menggeleng. Dia memejam sambil meletakkan satu telapak tangan di dada. Menahan perih yang mendera relung-relung hatinya. Tentu saja Andra ingin menjawab “iya” p
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status