Share

137 Kecewa Berat

[POV Adrian]

------

Suara tamparan menggema dalam ruang lertemuan khusus. Ibu benar-benar murka memberi tatto telapak tangan merah ke pipiku. 

"Kenapa kau tidak mengerti, arti kalimat jangan membuat masalah!" Suara beliau seperti letusan gunung Pompey, meluluhlantakkan hatiku.

Aku harus apa? Semua memang salahku karena terlalu bodoh hingga tertelan perangkap hina Alex, yang bocah kecil pun bisa melihat dengan jelas. Aku tak berani memandang balik reaksi Ibu, juga Al dan Kim. Aku bagai sampah yang mencemari keluarga Bened, ini kali oertama aku merasa demikian hina.

"Ibu, cukup," pinta Alfred, menarik Ibu hingga wajah beliau terbenam ke dada berbalut kemeja, disusul suara sesenggakan pilu. "Semua akan baik-baik saja, semua akan--"

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status