Share

59. Wajah Lama

Adrian

Aku duduk di kursi panjang. Banyak penjahat di sini sedang ditanya oleh polisi, sepertinya terjadi kerusuhan.

"Adrian!" Carl duduk di sebelahku, mengamati borgol yang kupakai. "Gelang yang bagus."

"Mau mencoba?"

"Carl, jangan mengejeknya. Adrian, maaf. Karena hal ini kamu--"

"Tidak masalah." Walau masalah ini begitu besar, dia tak perlu tahu. Wanita tidak perlu terbebani oleh urusan pria.

Elisa duduk di sisiku yang lain. Daripada melihat Carl, lebih enak melihat bibi muda. Wajahnya merana, penuh beban tak terlihat. Andai tidak diborgol aku pasti menggenggam telapak tangannya, mengusap pipi lembut itu.

Sekarang aku hanya bisa ber

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status